JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia melaksanakan tiga model pemilihan umum, yakni Pilpres, Pileg, dan Pilkada di tahun 2024. Pakar Otonomi Daerah, Profesor Djohermansyah Djohan mengatakan ada evaluasi yang harus dilakukan. <br /> <br />Menurutnya, KPU sebagai penyelenggara akan "kedodoran" jika pemilu dilakukan di tahun yang sama. <br /> <br />Contohnya, Presiden Terpilih baru akan dilantik pada 20 Oktober mendatang, kemudian Pilkada serentak dilakukan pada 27 November. <br /> <br />Di samping itu, parpol juga akan kesulitan menentukan calon-calon kepala daerah di tengah Pileg dan Pilpres. <br /> <br />Djohermansyah mengatakan faktor keamanan menjadi penting saat pelaksanaan Pilkada serentak. <br /> <br />Hal ini untuk mengantisipasi adanya kerusuhan atau kekacauan saat hari pemilihan berlangsung. <br /> <br /> <br /> <br />Selengkapnya simak dialog Rosianna Silalahi bersama Pakar Otonomi Daerah Profesor Djohermansyah Djohan. Saksikan dalam ROSI eps. Siap-siap Pilkada Jakarta Rasa Pilpres di youtube KompasTV. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/517042/jelang-pilkada-serentak-2024-ini-evaluasi-pengamat-rosi